Hipertensi adalah tekanaan sistolik
> mmHg dan tekanan diastolic > 90 mmHg secara kronik. Hipertensi
sering dijumpai pada individu diabetes mellitus (DM) dimana diperkirakan
prevalensinya mencapai 50-70%. Modifikasi gaya hidup sangat penting
dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam mengobati tekanan darah tinggi. Merokok adalah
faktor risiko utama untuk mobilitas dan mortalitas Kardiovaskuler.
Di
Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang
tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15%
pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita
hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi
hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui factor
risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial.
Saat
ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992 menunjukkan peningkatan
prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai penyebab
kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor
satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai factor risiko seperti
kebiasaan merokok, hipertensi, disiplidemia, diabetes melitus, obesitas,
usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari factor risiko diatas yang sangat
erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas, displidemia,
dan diabetes mellitus.
Gejala Penyakit Hipertensi
Gejala-gejala
penyakit hipertensi yaitu sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing,
wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada
penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Sesak nafa
- Gelisah
FAKTOR RESIKO PENYAKIT HIPERTENSI
Faktor risiko hipertensi, beberapa di antaranya dapat dikendalikan atau dikontrol dan tidak dapat dikontrol diantaranya :
1. Faktor
risiko yang dapat dikendalikan atau dikontrol yaitu obesitas, kurang
olahraga, merokok, menderita diabetes mellitus, menkonsumsi garam
berlebih, minum alKohol, diet, minum kopi, pil KB , stress emosional dan
sebagainya.
2. Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan atau tidak dapat dikontrol yaitu Umur, jenis kelamin, dan genetic.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit hipertensi dilihat dari segi orang :
a. Umur Penyakit
hipertensi pada kelompok umur paling dominant berumur (31-55tahun). Hal
ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, tekanan darah cenderung
meningkat. Yang man penyakit hipertensi umumnya berkembang pada saat
umur seseorang mencapau paruh baya yakni cenderung meningkat khususnya
yang berusia lebih dari 40 tahun bahkan pada usia lebih dari 60 tahun
keatas.
b. Jenis kelamin Penyakit
hipertensi cenderung lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan
dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini dikarenakan pada perempuan
meningkat seiring dengan bertambahnya usia yang mana pada perempuan masa
premenopause cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi daripada
laki-laki penyebabnya sebelum menopause, wanita relatife terlindungi
dari penyakit kardiovaskuler oleh hormone estrogen yang dimana kadar
estrogen menurun setelah menopause.
c. Status gizi
Keadaan Zat gizi seperti karbohidrat, protein dan lemak Kekurangan atau
kelebihan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan kelainan atau
penyakit. Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang
sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
masing-masing individu agar tercapai kondisi kesehatan yang prima. Dimana
ini merupakan faktor penting sebagai zat
pembangun atau protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti
sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau
tumbuh-tumbuhan (nabati).Sehingga ini sebagai
penunjang untuk membantu menyiapkan makanan khusus serta mengingatkan
kepada penderita, makanan yang harus dihindari/dibatasi.
d. Faktor psikokultural
Penyakit Hipertensi ada banyak hubungan antara psiko-kultural, tetapi belum dapat diambil kesimpulan. Namun pada dasarnya dapat berpengaruh apabaila terjadi stres, psikososial akut menaikkan tekanan darah secara tiba-tiba yang mana ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit hipertensi dan merupakan masalah kesehatan yang layak untuk perlu diperhatikan .
B. Place (tempat)
Tempat
yang dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan kasus hipertensi adalah
merupakan wilayah yang berdominan dipesisir dari pada dipegunungan. Yang
dimana penduduk yang berdomisil didaerah pesisir lebih rentan terhadap
penyakit hipertensi karena tingkat mengkonsumsi garam lebih tinggi atau
berlebihan dibanding daerah pegunungan yang kemungkinan lebih banyak
mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
C. Determinan
a). Faktor herediter didapat pada keluarga yang umumnya hidup dalam lingkungan dan kebiasaan makan yang sama.
b) Konsumsi
garam : telah jelas ada hubungan, tetapi data pe-nelitian pada
daerah-daerah dimana konsumsi garam tinggi tidak selalu mempunyai
prevalensi tinggi
c) Obesitas : telah diketahui adanya korelasi timbal balik antara obesitas dan hipertensi .
0 komentar:
Posting Komentar