Epidemiologi

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
         Epidemiologi sangat penting di pelajari oleh calon sarjana Kesehatan Masyarakat karena Epidemiologi akan digunakan untuk mengetahui frekuensi, penyebaran serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
     Selain itu, epidemiologi sangat penting untuk mempertinggi kewaspadaan akan penyakit dan mempromosikan tindakan pencegahan pada peserta didik yang kelak akan menjadi petugas kesehatan.


Menurut asal kata yunani :
Epi         : pada
Demos   : penduduk atau rakyat
Logos    : Ilmu   

Jadi, epidemiologi adalah ilmu yang mepmelajari hal-hal yang terjadi pada rakyat.


Epidemiologi adalah Ilmu yang pelajari distribusi, frekuensi dan determinan dari status kesehatan/kejadian-kejadian yang berhubungan dengan status kesehatahn pada suatu populasi dan aplikasi dari ilmu ini digunakan untuk mengontrol masalah kesehatan.

Batasan Umum Epidemiologi :
Distribusi, Frekuensi, dan Determinan

Tujuan Epidemiologi :
1. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah penyakit atau masalah kesehatan
2. Menjelaskan etiologi penyakit
3. Meramalkan kejadian penyakit
4. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan ( Murti, 2003)

Manfaat Epidemiologi : 
Apabila epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh manfaat  yang jika disederhanakan dapat dibedakan atas empat macam yakni :

1.       Membantu pekerjaan administrasi kesehatan 
      Manfaat epidemiologi dalam administrasi kesehatan, yakni membantu perencanaan (planning), dari pelayanan kesehatan, pemantauan (monitoring), dan penilaian (evaluation) suatu upaya kesehatan. Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (pemantauan) dan apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (penilaian).
               2.    Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan
Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, dapat disusun langkah-langkah penanggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan.
        3.      Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit
Pengetahuan tentang perkembangan alamiah suatu penyakit ini sangat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan.

Bantuan epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit ialah melalui pemanfaatan keterangan tentang frekuensi dan penyebaran penyakit, terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.

 4.      Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan
Karena epidemiologi mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan tersebut. Keadaan yang dimaksudkan di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut ciri-ciri manusia, tempat dan waktu. Perpaduan yang seperti ini menghasilkan empat masalah kesehatan yakni :
a.    Epidemi
b.    Pandemi
c.    Endemi
d.   Sporadik
            SEJARAH EPIDEMIOLOGI 
Epidemiologi bersumber dari suatu pemikiran, dinyatakan pertama kali lebih dari 2000 tahun yang lalu oleh Hippocartes dan kawan kawan, bahwa faktor lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya penyakit. Namun baru abad ke XIX penyebaran penyakit pada kelompok penduduk manusia dilakukan pengukuran dengan baik (Beaglehole, 1993).

Hippocrates berhasil menyimpulkam adanya hubungan antara timbul dan tidaknya penyakit dengan lingkungan. Pendapat ini dituliskan dalam bukunya yang terkenal yakni, Udara, air dan tempat (Azwar, 1988).

Sekalipun Hippocrates tidak berhasil membuktikan pendapatnya tersebut, karena memang pengetahuan untuk itu belum berkembang, tetapi dari apa yang dikemukakan oleh Bapak Ilmu Kedokteran ini merupakan landasan perkembangan epidemiologi. Tahap ini dikenal pula dengan nama Tahap Penyakit dan Lingkungan (Azwar, 1988).

Selanjutnya Galen melengkapi dengan faktor atmosfir, faktor internal serta faktor predisposisi. Abad 14 dan 15 terjadi karantina berbagai penyakit yang di pelopori oleh V. Fracastorius dan Sydenham, selanjutnya pada tahun 1662 John Graunt memperkenalkan ilmu biostat dengan mencatata kematian PES & data metriologi. Pada tahun 1839 William Farr mengembangkan analisis statistik, matematik dalam epidemiologi dengan mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian dibandingkan pola kematian antara orang-orang yang menikah dan tidak, dan antara pekerja yang berbeda jenis pekerjaannya di inggris. Upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara terus menerus dan menggunakan informasi itu untuk perencanaan dan evaluasi program telah mengangkat nama William Farr sebagai the founder of modern epidemiology (Bustan, 2006).

Pada tahun 1848, John Snow berhasil membuktikan adanya hubungan antara timbulnya penyakit kolera dengan sumber air minum penduduk. John Snow menganalisa penggunaan air minum yang dikelola oleh dua perusahaan air minum di kota London yakni Lambeth Company dan Southwark Company.dari hasil penghitungan ini disimpulkan bahwa air minum yang tercemar dengan tinja manusia adalah penyebab timbulnya penyakit kolera (Azwar, 1988).

Kemudian berkembang usaha vaksinasi, analisis wabah, terakhir penggunaan metode epidemiologi pada penyakit keracunan dan kanker. Perkembangan epidemiologi surveilans setelah perang dunia II disusul perkembangan epidemiologi khusus. hal yang sama juga dilakukan Edwin Chadwik Pada tahun 1892 yaitu melakukan riset tentang masalah sanitasi di inggeris, serta Jacob henle, robert koch, Pasteur mengembangkan teori kontak penularan (Bustan, 2006).
 



 

0 komentar:

Posting Komentar